MOODBOOSTER OF YOURS!

Killing every hard feelings you got down there.

AM A DAMNED SCOOTER FANS!

Ready to take you to joy of the edge of the earth.

TAKE YOU TO THE EXPERIENCE OF LIGHT BEYOND THE DARKNESS

At least I'm not lying.

Why won't you ever know ... ?

Stars and city lights will be my witness.

After lovely sunset of course..

Yes you already knew

I know your all little dirty secret, and we're here to support you with all of my disposable lies. In your eyes. Not with mine.

20110917

one way street

Pernahkah kamu merasa damai di tengah kota dan hidup yang kacau ini? Pernahkah kamu merasakan perbedaan angin yang menerpa lehermu, tanganmu, dadamu, dan belakang telingamu? Ya dan Ya. Aku pernah. Tepatnya kemarin, dan ini sangat tidak direncanakan.

Tanggal lupa. Pukul 15.45
Persis memasuki tahun ajaran baru, dengan harapan IP yang akan naik, hidup yang lebih baik, dan semangat yang selalu mengalir dari yang terkasih, pada jam itu, aku sudah sholat Ashar. Sejuk sekali. Tanpa Belum ada beban.
Waktu itu terdiam, ingin mencuri kesempatan. Mengapa aku tidak mencari sepeda--milik siapapun--dan bergegas pergi kemanapun aku ingin. Tanpa permisi, aku ambil dan kukayuh.Percakapan yang kudengar tadi, ah. Sudah lupa. Aku sudah sibuk dengan pemberontakanku sendiri. Dan aku hanya berharap semoga temanku baik-baik saja.
Tak perlu aku berpikir harus kemana sepeda ini kukayuh. Dan terlintas satu buah tempat. Sebuah ikon kota Yogyakarta yang kalian semua sudah tahu pasti dimana.

Ya. Jalan Malioboro.

Haha. Hahahaha.

Ha.

Perspektif dan subjektif.
"Untuk apa kau bersepeda kesana, tolol."
"Tidak ada yang bisa didapat saat bersepeda kesana"

Hahaha. mereka tidak tahu dengan apa yang mereka ucapkan. Mengapa sih kau tidak mencoba hal yang baru dan mencoba untuk melewatkan sisi kesucianmu lalu berulah? Memang bukan hal berulah itu yang menjadi masalah. Yang aku tekankan, larilah dari rutinitas.
Perempatan pertama. Lewat.
Perempatan kedua. Lewat.
Perempatan ketiga. Lewat.
Aku tak terhentikan. Sama sekali tidak takut ditilang. Dan preman berseragam itupun tidak cukup bodoh menjadi yang pertama kalinya sepanjang sejarah menilang seorang pesepeda. Apalagi yang punya mimpi.

Tak terasa sepuluh menitku. Pukul 15.55
Aku sudah sampai. Berhenti. Sejenak. Mendongak. Sudut elevasi sembilanpuluh derajat.
Dan aku merasa gila. Aku merasa berada di kota lain.
Luar biasa.

Coba saja kau bersamaku waktu itu. Minimal membawa termometer udara murahan yang dapat kau beli di toko-toko. Berapa Fahrenheit yang tertera? Sayang aku bukan ahlinya. Aku tidak bisa mengira-ngira. Hanya tubuhku waktu itu yang menjadi termometernya.
TENOmeter.
Hahaha.

Kupejamkan mata. Bau telethong sapi di sebelah tenggaraku. Bau kain batik murahan yang digantungkan oleh pedagang kakilima di sebelah kananku. Teriakan orang tawar menawar terdengar jelas dan berisik. Sangat berisik. Perasaan mulai  muncul. Banyak sekali.

Senang. Takjub, Haru. Kecewa. Menyesal. Benci. Mual. Senang. Senang. Ingintahu. Senang.

Senang karena aku berhasil lari dari rutinitas.
Takjub karena ini kelewat mengagumkan.
Haru karena aku masih bisa menemukan oase di gurun kekacauan ini.
Kecewa karena menyadari tidak semua orang yang tahu oase ini.
Menyesal karena aku tidak mengajakmu waktu itu.
Benci pada diri sendiri dan meras atidak dapat meamaafkan.
Mual karena bau telethong sapi tadi.
Senang karena mungkin aku bisa mengajakmu lain waktu.
Senang karena sejuk.
Ingintahu berapa jadinya orang tawar menawar tadi mendapatkan harga finalnya.
Senang karena suatu saat aku pasti akan kesini lagi. BERSAMAMU !!!


Dan aku masih menghadap ke selatan. Ku menoleh ke utara, terbersit. Akankah ku berpaling?

Tentu saja tidak.
KARENA JALAN INI SATU ARAH. :)
hahaha.


*bersamaku, akan kugenggam tanganmu dan dapatkan pengalaman terbaik. Masa depanmu? Jangan kuatir. Aku tak mengganggunya. Aku menanggungnya.


Teno, out.

By tenoismoko with 2 comments

emang ga butuh logika yah (?)

Dulu
saat gigiku belum komplit.
saat membacapun aku belum mampu.
saat dunia hanya tentang tersenyum dan bermain.
saat tak ada tuntutan apapun tentang diriku.
saat aku bebas menjadi siapapun.
saat aku bahkan belum mampu menata pikiranku.
saat aku dapat bermimpi tanpa berpikir.
Aku bermimpi menjadi pilot.

Sekarang
saat semua panca indraku telah berfungsi semestinya.
saat aku telah membaca beratus-ratus buku.
saat aku sadar dunia tak hanya tentang suka namun juga duka.
saat aku harus mempertanggung jawabkan siapa aku.
saat pikiran-pikiranku seharusnya telah mampu tertata dengan rapi.
namun lucunya, sekarang bermimpi-pun kadang aku tak berani.


anganku : semoga aku mampu bermimpi tanpa berpikir!



O Lord, gimme guidance. i beg You.

By tenoismoko with No comments

20110915

credits to locomostrip.


bahkan, orang berkekuatan super pun membutuhkan satu hal itu #jleb

By tenoismoko with No comments

20110912

repeating seconds

Ada momen yang akan selalu berarti
Saat itu waktu seakan berhenti
Momen yang hanya akan terjadi sekali
dan tak mungkin terulang kembali
Lalu semua detik hanya akan bisa dikenang,
terekam di memori lalu tergenang
Tak bisa detik itu digenggam erat,
dan tak ku lepas walau terasa berat



nge~eek ngooo~ook *suara harmonika

By tenoismoko with No comments

20110906

KIDD

kalau hidup dikebiri
gairah apa yang melenggang ke pelupuk mata
segala samar.. senyum kehilangan cahaya

Sayangnya kita hanya masih bercanda
mengunyah waktu menjadi kalimat bisu
kita gairahkan sajak-sajak kelu
padanya bersemayam semu

lantas, dapatkah melipur jiwa-jiwa membatu?
sementara zaman memanggul kita pada laju



atau, kita mau tak bercanda lagi? :)








mohon maaf lahir batin.
Teno, out.

By tenoismoko with No comments