20121017

S T R I N G S

Pagi berdawai. Kunci mayor yang tersusun rapi di kotak musikku seketika berantakan menjadi susunan mayor dengan tempo progresif. Sejauh ini, aku terbangun dengan suara berisik musik jazz murahan dengan kunci minor tujuh. Kelihatannya menenangkan, tapi ternyata cuma sebuah musik palsu yang sok mahal dan tak terbeli. Sekilas memang terlihat berkelas. Namun, bah. mengingatnya saja aku malas!

Apa perlu diteriakkan lagi, apa perlu dikampanyekan lagi lebih keras? Menggantikan idealisme kalian semua tentang ini, menjadi sebuah pemikiran dan filosofi baru. Lihat itu disana kaum minoritas! Mereka senang bercinta dengan keterbatasan. Tapi jujur. Tidak penuh alibi palsu memuakkan.

Senyum ini asli. Sebuah suara baru muncul mengagetkan, yang jika dinikmati dengan mata terpejam akan membuatmu mendengarkan setiap gesekan kuku panjang belum dipotong dari para pemain gitar berdawai enam, setiap baut yang mengendor dari snare drum, setiap feedback yang dimunculkan oleh microphone dan amplifier, setiap serak suara vokaler vokalis menandakan dinamika kesehatan, dan segala bentuk keterbatasan lainnya. Jauh. Sangat jauh dari kesempurnaan. Justru itu yang perlu diresapi. Getaran suara menjalar ke aku. Bergetar sampai alveolus. Ah pokoknya seperti itu. Semua orang pernah merasakannya.

Justru yang seperti ini yang logis. Jujur dan tidak dibuat-buat. Semuanya transparan, lugu, seperti anak kecil yang menyombongkan keterampilan berbicaranya di depan orang banyak walaupun mengucap alfabet ke delapan belas pun masih tidak becus. Bukan malah menggunakan alat bantu berbicara, lalu memakai topeng. Tidak terlihat? Sudah tidak berlaku! Tidak berlaku bagi kami yang mendengarkan tidak langsung dari depan. Bukan takut menjadi mainstream, tapi itu satu-satunya cara untuk mempelajari.

Well, setiap orang punya caranya sendiri kan?

By tenoismoko with No comments

0 kripik:

Post a Comment